A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/var/www/html/web-staklim-kampar/system/sessions/ci_sessionbe0mnj6ctfccqjaieaijek5u19ne65jh): failed to open stream: No space left on device

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 177

Backtrace:

File: /var/www/html/web-staklim-kampar/application/controllers/Media.php
Line: 8
Function: __construct

File: /var/www/html/web-staklim-kampar/index.php
Line: 315
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/www/html/web-staklim-kampar/system/sessions)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 137

Backtrace:

File: /var/www/html/web-staklim-kampar/application/controllers/Media.php
Line: 8
Function: __construct

File: /var/www/html/web-staklim-kampar/index.php
Line: 315
Function: require_once

BMKG | Stasiun Klimatologi Riau Peta Pos Hujan Observasi di Riau

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

06 Dec 2022   MKKuG

Pemanasan global yang merupakan peningkatan suhu pada cakupan lebih luas dan global telah memberikan dampak buruk bagi bumi maupun kehidupan di dalamnya. Dilansir dari jurnal Pemanasan Global: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya (2015) oleh Ramli Utina, selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. Beberapa penyebab di antaranya asap pabrik, penebangan pohon, pembakaran hutan, peningkatan penggunaan pupuk kimia, dan pembakaran sampah. Kondisi ini tentunya menjadi kekhawatiran sekaligus menjadi upaya bersama dalam mengurangi risiko dan dampak negatif. Berdasarkan Laporan Climate Change Performance Index (CCPI) tahun 2022, negara-negara yang memiliki skor tertinggi dalam kinerja melawan perubahan iklim yaitu Denmark (skor 76.67), Swedia (skor 74.22), Norwegia (skor 73.29), Inggris (skor 73.09), dan Maroko (skor 71.60). Sementara itu, Indonesia berada di peringkat 27 dengan skor 57.17 atau turun 3 peringkat dari periode sebelumnya. Perhitungan skor ini ditimbang dari 4 kategori, yaitu emisi gas rumah kaca (bobot 40%), energi terbarukan (bobot 20%), penggunaan energi (bobot 20%), dan kebijakan iklim (bobot 20%). Pada 2021, Indonesia mengumumkan perihal NDC (Nationally Determined Contribution) bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dengan menetapkan net zero target pada 2060. Pakar CCPI melihat bahwa target ini tidak cukup dan tidak kompatibel dengan Perjanjian Paris, yaitu kesepakatan global yang monumental untuk menghadapi perubahan iklim. Hal ini dikarenakan Indonesia mengalami deforestasi dan degradasi hutan. Juga karena kurangnya tindakan berani untuk perlahan menghapuskan bahan bakar fosil dan menggantinya dengan tenaga air atau surya. Indonesia masih belum ambisius untuk mencapai net zero target tersebut.

MKKuG

BMKG