A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/var/www/html/web-staklim-kampar/system/sessions/ci_session3std5nbce86lj80n4o1ig5nogn55c0lr): failed to open stream: No space left on device

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 177

Backtrace:

File: /var/www/html/web-staklim-kampar/application/controllers/Visual.php
Line: 23
Function: __construct

File: /var/www/html/web-staklim-kampar/index.php
Line: 315
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/www/html/web-staklim-kampar/system/sessions)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 137

Backtrace:

File: /var/www/html/web-staklim-kampar/application/controllers/Visual.php
Line: 23
Function: __construct

File: /var/www/html/web-staklim-kampar/index.php
Line: 315
Function: require_once

BMKG | Stasiun Klimatologi Riau Peta Pos Hujan Observasi di Riau

Informasi Gas Rumah Kaca

08 Nov 2022   Kualitas Udara

Sejak tahun 2004, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melakukan pengukuran gas rumah kaca di stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) yang berlokasi di Bukit Kototabang Sumatra Barat, terletak pada 0.20 LS 100.32 BT dengan ketinggian 864.5 m dpl. Pengukuran konsentrasi gas rumah kaca menggunakan peralatan otomatis (direct method) dan peralatan manual (sampling method). Peralatan otomatis menggunakan Analizer Piccaro G3010 dengan metoda Cavity Ring-Down Spectroscopy (CRDS). Peralatan manual menggunakan "Air Kit Flask Sampling" dan sampel tersebut dikirim ke laboratorium NOAA - USA untuk di analisis.

Adapun beberapa tempat monitoring gas rumah kaca di Indonesia sebagai berikut :

  •  BKT (Bukit Koto Tabang)
  •  GLB (Global)
  • * PLU (Palu)
  •  SRG (Sorong)

Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca antara lain :

  1. Efisiensi penggunaan energi listrik, dengan mematikan lampu yang tidak digunakan serta mencabut alat elektronik dari sumber listrik
  2. Mengendalikan jejak karbon dengan mengurangi frekuensi menggunaan kendaraan bermotor pribadi
  3. Mengurangi penggunaan air minum dalam botol kemasan dan sedotan plastik. Gunakan tempat minum dan sedotan yang dapat dipakai ulang.
  4. Mengelola sampah yang dihasilkan dengan mengolah sampah menjadi kompos dan memisahkan sampah organik dan nonorganik
  5. Kurangi penggunaan kertas dengan cara mencetak bolak balik atau menggunakan kertas bekas

Kualitas Udara

BMKG